Minggu, 20 Januari 2019

Biografi Desa


PROFIL DESA NGENEP
     Malang merupakan salah satu kota besar di Provinsi Jawa Timur, tepatnya menenmpati urutan kedua setelah Surabaya.  Tentunya  di Malang terbagi menjadi kota dan kabupaten. Kabupaten di Malang tidak kalah luas ditinjau dari letak geografisnya. Kabupaten di Malang juga memiliki banyak kecamatan, salah satunya kecamatan Karangploso yang terdiri dari beberapa. Salah satu nama desa yang akan dibahas kali ini adalah Desa Ngenep.
     Desa Ngenep sendiri adalah salah satu nama desa yang masih tertinggal diantara desa-desa yang lain di Kabupaten Malang. Didukung dari data yang diperoleh bahwa jarak tempuh Desa Ngenep ke ibu kota kecamatan adalah 4,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibukota kabupaten adalah 21 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 0,5 jam.  Dengan demikian akses menuju ibukota kabupaten dan kecamatan masih sangat terbatas.
     Sedangkan dari bukti lain yang mendukung adalah jenis tanah hitam di desa Ngenep masih kurang bagus sebagai lahan pemukiman dan jalan, karena cenderung tidak stabil (labil). Keberadaan tekstur tanah hitam ini juga lembek an beregerak mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak. Karenanya pilihan tekhnologi untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi pemilihan utama. Rumah-rumah di Desa Ngenep sendiri masih cenderung menggunakan bahan dari batu bata ataupun batako untuk tembok. Walaupun begitu pondasi rumah-rumah masyarakat di Desa Ngenep sangat kokoh sehingga tidak memiliki resiko pecah atau rapuh sehingga tidak membahayakan masyarakat ang tinggal di rumah tersebut. Dari 2.707 buah rumah yang ada, sekitar 2.506 buah rumah terbuat dari tembok dan sisanya dari anyaman bambu.
     Di Desa Ngenep sendiri warganya sebagian besar bermata pencaharian petani, peternak, buruh, dan wirausaha. Pemuda maupun masyarakat di Desa Ngenep sendiri masih kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi, kurangnya pendidikan ini menyebabkan keadaan warga yang ada di desa kurang terdidik dan berpengatahuan. Banyak yang putus sekolah dan melanjutkan bekerja di pabrik. Di Desa Ngenep sendiri terdapat permasalahan lain seperti pegadaan mitra usaha kerja yang belum maksimal dan belum dapat terlaksana karena kurangnya akan pengetahuan teknologinya.
     Walaupun demikian Desa Ngenep masih memiliki potensi yang dapat memajukan desa. Salah satu contohnya adalah wilayah desa yang secara geologisnya berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Ngenep terpetakan sebagai berikut:
·         Sangat subur  : 359,65 Ha
·         Subur                         : 567,9 Ha
Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan 8,5 Ton/Ha. Tanaman jenis palawija juga cocok jika ditanam di Desa Ngenep ini. Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti contih: kedelai, kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu serta ubi jalar, tanaman seperti semangka, melon dan pisang juga sayuran mampu menjadi sumber pemasukan yang cukup diandalkan bagi penduduk desa ini. Untuk tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu juga merupakan tanaman andalan di desa ini. Kondisi alam di Desa Ngenep terutama kondisi geologisnya ini telah mengantarkan Desa Ngenep ini sebagai penyumbang sektor pangan domestik desa  bruto terbesar.
     Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Ngenep, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronik yang membahayakan masyarakat dan sosial.
     Usaha kecil seperti took perancangan, pedagang pasar, dll masih banyak yang kurang berkembang akibat keterbatasan dana atau modal dari para pendiri usaha. Tambahan modal sangat diperlukan bagi perkembagan usaha yang sedang di jalankan, dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang layak. Demikian pula bagi usaha produktif seperti peternak petani dan usaha produktif lainnya juga terkendala dalam hal modal, sekaligus juga kemampuan pengelolaan usaha yang terbatas sehingga membutuhkan pembinaan dan pelatihan mengenai managerial yang baik dari dinas-dinas terkait. Desa Ngenep memiliki luas area persawahan yang sangat luas memiliki potensi sumber daya manusia  SDM yang cukup handal. Namun demikian kondisi ekonomi yang menghimpit serta penetapan gabah atau padi maupun. hasil bumi lainnya yang sangat fluktuatif, dimana disaat mereka harus bercocok tanam harga pupuk mahal, tetapi disaat panen hasil tanam mereka dibeli dengan harga yang sangat rendah. Hal tersebut menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi petani. Untuk itu koordinasi berbagai pihak terkait untuk dapat tercegahnya spekulasi harga para tengkulak serta kestabilan kondisi bisa terus terjaga sehingga petani bisa menikmati hasil jerih payah mereka secara adil. 
     Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Ngenep memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari sejumlah Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga/RW) terbentuk. Wilayah Desa Ngenep terbagi di dalam 15 Rukun Warga (RW) yang tergabung di dalam 8 Dusun dan posisi Kasun (Kepala Dusun) menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas Desa kepada Kasun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biografi Desa

PROFIL DESA NGENEP      Malang merupakan salah satu kota besar di Provinsi Jawa Timur, tepatnya menenmpati urutan kedua setelah Suraba...